"SELAMAT DATANG DI BLOG ORANG-ORANG PRIBUMI"

Minggu, 04 Desember 2011

Golongan Yang Masuk Surga

Golongan Yang Masuk Surga

bismillah1Assalaamu alaikum warohmatullaahi wa barokaatuh.
Bismillaahir Rohmaanir Rohiem……
Alhamdulillaahi Robbil Alamien.
Wassholaatu wassalaamu alaa asrofil anbiyaa’i wal mursalien
wa alaa alihi wa ashaabihi ajma’ien.
Rasulullah Saw bersabda:
‘’ Sesungguhnya pengikut kedua kitab (Yahudi dan Nashrani) dalam hal agama mereka terpecahbelah menjadi 72 aliran. Dan sungguh Ummat Islam ini pun akan terpecah menjadi 73 aliran. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu Al-jama’ah.’’ (HR. Abu Daud dan di sahihkan oleh Al-Albani dalam catatan kakinya atas syarah Ath-Thahawiyah, hlm. 578, Al- Maktabul Islami)
Dalam suatu Riwayat lain disebutkan: ‘’Para Sahabat bertanya ‘’Siapakah golongan yang selamat itu, wahai Rasulullah….? Beliau menjawab , yaitu orang yang mengikuti jalanku dan para Sahabatku.’’ (HR. Turmudzi)
(Lafal asli dalam bahasa arab mohon dicari sendiri).
Dari terjemahan hadits diatas dapat kita ambil intisarinya, yaitu:
1. Umat Islam terpecah menjadi 73 golongan (firqoh).
2. Semua golongan, yaitu ke 73 golongan itu masuk neraka, kecuali satu (tanpa ada kata tambahan “golongan”).
3. Satu yang masuk surga menurut Imam Abu Daud disebut “Al Jamaah.”
4. Satu yang masuk surga menurut Imam Turmudzi yaitu “orang yang mengikuti jalanku dan para sahabatku.
Dalam versi lain, ada hadits yang menyebutkan bahwa 72 golongan masuk neraka sedang 1 golongan masuk surga.
Saya tidak mau menggunakan versi ini dg alasan :
1. Ada peluang bagi masing-masing untuk membenarkan golongannya sendiri.
2. Ada kemungkinan, demi kepentingan golongan, merubah kata “semuanya” menjadi kata “72 golongan” (bila hadits itu hanya satu versi)
3. Bila memang ada 2 versi hadits, maka hadits yg pertama yg mendekati kebenaran. (alasannya kapan saja)
Dengan berdasar pada hadits yang pertama, tugas kita sekarang adalah mencari siapa satu yang tidak masuk neraka itu, dengan maksud agar kita termasuk dalam katagori itu. Padahal sekarang ini sudah banyak bermunculan firqoh-firqoh atau golongan-golongan yang mengaku dirinya yang paling benar dan mengaku golongannya lah yang masuk surga. Hampir semua golongan mengaku golongannya lah yang benar. Akibatnya orang awam menjadi bingung, bahkan tidak sekedar bingung, terkadang sampai menimbulkan konflik horizontal, meski tidak sampai terjadi konflik fisik, tetapi terbatas hanya pada perdebatan saja.
Sebelum kita menemukan siapa yang satu itu, marilah kita kenali ciri-ciri yang termasuk 73 golongan itu. Dengan mengenali ciri-ciri dari yang 73 golongan itu, insya’allah kita bisa menemukan satu yang tidak masuk neraka.
Marilah kita cermati firman Allah dalam Surat Al Mu’minun ayat 53 berikut ini :
“Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).”
Dalam ayat tersebut Allah telah menyebutkan secara gamblang ciri-ciri dari suatu golongan, yaitu :
1. Siapa yang merasa bangga dengan golongannya, berarti dia telah membentuk satu golongan.
2. Siapa yang mengaku bahwa golongannya adalah golongan yang paling benar, berarti dia merasa bangga dengan golongannya dan itu berarti dia telah memisahkan dirinya dari golongan yang lain dan berarti pula dia telah membentuk satu golongan.
Jadi setiap golongan yang mengaku bahwa golongannya adalah golongan yang paling benar dan golongannya lah yang nanti pasti masuk surga, tentu akan memunculkan tanda tanya yang amat besar dalam benak kita. BENARKAH?
Setelah kita mengenali ciri-ciri sebuah golongan, sekarang marilah kita mengerucut pada kata “kecuali satu”.
Dari uraian diatas, bisa kita buatkan ciri-ciri yang bisa dikecualikan dari ke 73 golongan tadi, yaitu :
Dia adalah yang Ahli Jamaah (Al Jamaah), yaitu mereka Umat Islam yang masih utuh, yang masih belum terpecah belah. Mereka yang mengaku sebagai umat islam yang tanpa diberi embel-embel Islam ini kek atau Islam itu kek.
Dan Islam yang masih utuh itu adalah islam yang belum terpecah belah, islam yang tidak memakai embel-embel ini da itu.
Kata Al Jamaah dalam hadits tadi, yang berarti berkumpul atau tidak memisahkan diri dari yang lain.
Dengan mengaku dirinya sebagai umat islam, maka disini sama sekali tidak terlihat adanya fanatisme golongan, maka berarti pula tak ada golongan yang bisa dibangga-banggakan.
Dengan mengaku dirinya sebagai umat islam yang tanpa diembel-embeli lagi maka dia bisa berkumpul (berjamaah) dengan golongan mana saja. Soal golongan itu mau menerima atau menolaknya, itu adalah tanggung jawab yang menerima atauyang menolaknya.
Jadi kalau boleh disebut golongan, maka satu golongan yang tidak masuk dalam katagori 73 golongan itu adalah golongan Islam yang belum terpecah belah alias golongan islam yang masih utuh.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita bersama dan bagi keluarga kita, amien…..3x….yaa Robbal alamien….
billaahit Taufiq wal Hidayah
wassalaamu alaikum warohmatullaahi wa barokaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar